13BAB 2 POLA DASAR BADAN WANITA DEWASA A. Sasaran Belajar Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan konsep dasar tentang pola dasar 2. yaitu pembuatan pola dengan cara menggabungkan menggambar dengan menggunting langsung pada bahan (drafting dan draping). Berdasarkan bagiannya dalam pembuatan pola teknik
Adadua cara pembuatan pola yang sampai saat ini masih digunakan yaitu sistem draping dan sistem konstruksi. 1 Sistem Draping adalah cara pembuatan pola busana berdasarkan bentuk badan bukan berdasarkan ukuran badan. Cara pembuatannya dengan melangsaikan kain atau kertas tela langsung di atas paspop atau badan seseorang.
ο»Ώ10Alat Dan Bahan Untuk Membuat Batik Tulis - JNJ Batik. Sumber gambar :www.jnjbatik.com. tulis membatik desain sketsa pensil tangan motif lukisan eza mewarnai gampang corak jnj gamis kertas beranda dibutuhkan menulis. Pola Dasar Baju Wanita Untuk Pemula - BubiHobby. Sumber gambar :bubihobby.blogspot.com. pola pembuatan menjahit
CaraMembuat Pola Dasar Baju Wanita Dewasa Sebenarnya dalam membuat pola memang harus disesuaikan dengan ukuran tubuh pemilik baju. Tapi cara yang digunakan tetap sama. KETERANGAN POLA BADAN BELAKANG: A - B = 1,5 - 2 cm ; B - C = Panjang punggung ; C - D = A - E = ΒΌ Lingkar badan - 1 cm ;
Caramembuat pola dasar badan. Jual mesin jahit singer 1306 di jakarta selatan Hub. Buku pola menjadi panduan berikutnya dalam menggambar pola dengan ukuran yang sesungguhnya. April 22nd 2018 - Pola dasar anak menjahit membuat pola belajar menjahit My Hobby Just share a littte my activity lalukan sama seperti pengambilan ukuran badan dewasaCARA
Meilleur Site De Rencontre Gratuit En France. Pola metode So-en yaitu menggambar atau membuat gambar pola baju berdasarkan cara dari Bunka Fashion College dan sistem Dressmaking dari sekolah Dressmaker Jogakuin sekarang Dressmaker Gakuin. Bunka Fashion Collage merupakan sekolah menjahit baju barat untuk anak dan wanita yang didirikan oleh Isaburo Namiki pada tahun 1919. Perkembangan Bunka Fashion Collage yang begitu pesat, mendorong lahirnya majalah So-En pada tahun 1936 yang mempublikasikan kreasi pola pakaian para alumni sekolah desain tersebut. Sebagai majalah yang memuat cara membuat pola dan menjahit pakaian, majalah So-En mampu mempertahankan eksistensinya hingga tahun 2005 dan berlanjut sebagai majalah industri busana hingga saat ini. A. Cara Mengambil Ukuran Lingkar Badan diukur sekeliling badan terbesar dengan posisi cm tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar. Lingkar Pinggang diukur pas sekeliling pinggang Panjang Punggung diukur dari tulang belakang lurus sampai batas pinggang Panjang Lengan diukur dari bahu terendah sampai panjang yang diinginkan Tinggi Panggul diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar pada bagian belakang Lingkar Panggul ; diukur melingkar pada pinggul yang paling tebal secara horizontal dengan tidak terlalu ketat Panjang Rok diukur dari pinggang sampai panjang rok yang diinginkan B. Ukuran yang dibutuhkan untuk menggambar pola dasar sistem So-en Lingkar Badan 88 cm Lingkar Pinggang 66 cm Panjang Punggung 37 cm Panjang Lengan 24 cm Tinggi Panggul 16 cm Lingkar Panggul 96 cm Panjang Rok 50 cm C. Cara menggambar pola dasar sistem So-en skala 16 a Pola dasar badan Menggambar pola konstruksi sistem So-en, dimulai dengan ukuran badan. Cara mengkonstruksi pola badan yaitu A - B = Β½ ukuran lingkar badan ditambah 5 cm.. A dan B dihubungkan dengan garis putus-putus. A - C = 1/6 lingkar badan ditambah 7 cm. A - D = ukuran panjang punggung. Buat garis empat persegi dari A ke B, A ke D, D ke D1 dan B ke D1 dan C ke E dihubungkan dengan garis putus-putus. Garis C dengan E dibagi dua dengan nama E1. E1 - E2 = 0,5 cm. E2 dibuat garis bantu sampai ke garis pinggang diberi nama titik Dengan demikian selisih pola badan bagian muka dengan pola badan bagian belakang adalah 1 cm. C - F = 1/6 lingkar badan ditambah 4,5 cm buat garis vertikal. A - A1 = 1/20 lingkar badan ditambah 2,7 cm. A dengan A1 dibagi tiga, sepertiga bagian dipindahkan dari A1 ke A2, lalu dibuat garis leher belakang seperti gambar. a - a1 = A1 - A2. a1 - a2 = 2 cm. Hubungkan titik A2 dengan a2, ukuran panjang bahu dibagi dua dinamai titik H. H - H1 = 6 cmpanjang kup, dengan lebar kup 2 cm, lalu buat kup seperti gambar. Buat garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari a2 terus ke E2 dengan besar lekukan pada ketiak berpedoman kepada Β½ jarak dari F dengan E2 dan ditambah 0,5 cm. d - d1 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan E2 garis sisi pola belakang. D - d3 = 1/10 lingkar pinggang. Hubungkan d3 dengan H. D - d3 ditambah d1 - d2 = ΒΌ lingkar pinggang. d2 - d3 = besar kup. B - B1 = A - A1. B - B2 = B - B1. B1 - X = 0,5 cm. B1 dengan B2 dibuat garis persegi, pada sudutnya dinamakan titik O. Titik O dan B2 dibagi dua, setengah bagian dipindahkan ke garis O dan B diberi nama titik O1. Hubungkan X dengan O1 terus ke B2 seperti gambar garis leher pola bagian muka E - F1 = 1/6 ukuran lingkar badan ditambah 3 cm. Buat garis vertikal sampai kegaris A dengan B, dinamakan titik b. b - b1 = 2 kali ukuran a - a1 Ukur panjang bahu dari X ke X1, melalui titik b1 F1 - f1 = Β½ F - E2 Bentuk lingkar kerung lengan pola bagian muka mulai dari X1 melalui f1 menuju E2 seperti gambar D1 - G = O - O1. d - g = 2 cm G - G1 = 1/10 lingkar pinggang, hubungkan g dengan E2 G - G1 ditambah G2 - g = ΒΌ lingkar pinggang G1 - G2 = besar kup, pada garis tengah antara G1 dengan G2 dibuat garis bantu sampai ke garis badan, diturunkan 4 cm, lalu dihubungkan dengan G1 dan G2 Besar kup pola so-en ditentukan oleh perbandingan ukuran lingkar badan dengan lingkar pinggang, jika perbedaan ukurannya banyak maka kupnya menjadi besar, karena pada sisi jaraknya hanya 2cm. Jika ditemukan ukuran kup lebih dari 4 cm, sebaiknya kup dipecah menjadi dua dengan ukuran yang sama besar, antara kup yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua cm, dan panjang kup yang kedua dikurangi 2 cm dari kup utama. b Pola lengan Ukuran yang diperlukan - Lingkar kerung lengan 40 cm diukur dari pola badan muka dan belakang - Panjang lengan 24 cm - Tinggi puncak lengan 12 cm Keterangan pola lengan A - B = panjang lengan. A - C = ΒΌ ukuran lingkar kerung lengan ditambah 3 cm tinggi puncak lengan. A - E = Β½ ukuran lingkar kerung lengan. A - F = Β½ ukuran lingkar kerung lengan ditambah 1,5 cm. A - A1 = 1/3 A β F. A - A3 = 1/3 A - E. E1 = 1/3 dari E - A. A1 - A2 = 1,5 cm. A3 - A4 = 1,8 cm. E1 - E2 = 1,3 cm. Hubungkan F dengan A2 terus ke A lingkar kerung lengan bagian belakang, hubungkan A dengan A4 terus ke E2 dan E seperti gambar lingkar kerung lengan bagian muka Untuk membentuk sisi lengan pola dasar sitem So-en, tergantung pada ukuran panjang lengan. Untuk lengan panjang ujung lengan dibentuk pada bagian muka dan belakang, sedangkan untuk lengan pendek ujung lengan tidak dibentuk. Untuk lebih jelasnya akan digambar kedua ukuran yaitu lengan pendek dan lengan panjang. Untuk menentukan lengan panjang, dibuat garis vertikal dari titik E dan F sampai panjang lengan. Garis B dan B1 dibagi dua. B1 - B2 = 1 cm lalu bentuk seperti gambar pola bagian muka. J - j1 = 1 cm, lalu bentuk seperti gambar pola bagian belakang. Untuk menentukan lengan pendek, diukur dari titik A ke O panjang lengan, buat garis horizontal dari O ke H dan dari O ke G. H - H1 = 2 cm, hubungkan H1 dengan E seperti gambar sisi lengan bagian muka. G - G1 = 2 cm, hubungkan F dengan G1 seperti gambar sisi lengan bagian belakang c Pola rok Ukuran yang diperlukan - Lingkar pinggang = 66 cm - Tinggi panggul = 16 cm - Lingkar Panggul = 96 cm - Panjang Rok = 50 cm Keterangan pola rok A - A1 = 1 cm A1 - B = ΒΌ lingkar pinggang dikurang 1 cm ditambah 2 cm lipit kup. B - B1 = 0,7 cm. Hubungkan A1 dengan B1 seperti gambar garis pinggang pola belakang. A1 - A2 = 1/10 lingkar pinggang. A2 - A3 = 2 cm lipit Kup. Untuk membentuk lipit kup, besar lipit kup dibagi dua dinamakan titik A4. A4 - A5 = panjang kup, dibuat garis putus-putus. A5 - A6 = 0,5 cm. Hubungkan titik A2 dengan A6 dan A3 dengan A6. A1 - C = tinggi panggul. C - D = Β½ lingkar panggul ditambah 2 cm, dihubungkan dengan garis putus-putus. C - E = ΒΌ lingkar panggul setengah C dengan D. A - F = ukuran panjang rok. F - I = C - D F - F1 = C - E. Hubungkan B1 dengan E, membentuk garis sisi panggul, terus ke F1. I - G = panjang rok. G - H = ΒΌ lingkar pinggang ditambah 3 cm 2 cm untuk besar kup, dan 1 cm untuk membedakan pola rok muka dengan belakang. H - H1 = 0,7 cm. Hubungkan G dengan H1 seperti gambar garis pinggang pola bagian muka. G - G1 = 1/10 lingkar pinggang. G1 - G2 = 2 cm. G3 = besar lipit kup dibagi dua G3 - G4 = panjang kup, dibuat garis putus-putus. G4 - G5 = 0,5 cm Hubungkan titik G1 dengan G5 dan G2 dengan G5. Hubungkan H1 dengan E, membentuk garis sisi panggul terus ke F1.
Bagi yang ingin belajar menjahit sendiri tanpa kursus, membuat pola dasar menjadi langkah awal untuk bisa menjahit sendiri. Kali ini kita akan belajar cara membuat pola dasar baju wanita dewasa. Langkah-langkahnya terbilang sederhana karena menggunakan sistem sederhana skala ΒΌ. Tentu saja untuk ukuran bisa disesuaikan dengan ukuran badan Anda. Tentu saja pola dasar baju untuk wanita ini harus dikerjakan dengan tepat karena akan menjadi acuan saat memotong kain. Potongan yang tepat pastinya akan menghasilkan pakaian yang nyaman pula. Nah, dalam pembuatan pola baju ini sesungguhnya ada beberapa metode yang dianut di dunia jahit menjahit. Nanti kita akan berlajar beberape metode sehingga Anda bisa membedakan dan memilih metode yang tepat. Baca juga Butuh Berapa Meter Kain? Referensi Kebutuhan Bahan untuk Menjahit Cara Mengukur BadanCara Membuat Pola Dasar Baju Wanita DewasaPola Bagian DepanRumus Pola Bagian DepanPola Bagian BelakangRumus Pola Bagian BelakangTrik Membuat Pola Dasar Baju Wanita Untuk membuat pola dasar baju wanita, pertama-tama lakukan pengukuran badan. Siapkanlah metline atau pita ukur, pensil dan kertas. Berikut ini bagian-bagian yang perlu diukur dan cara pengukurannya. 1. Lingkar Leher Ukurlah sekeliling leher melalui lekuk leher, lalu tambahkan 1cm atau masukkan 1 jari. 2. Lingkar Dada atau Lingkar Badan Untuk mengukur lingkar dada, lingkarkan meteran di sekeliling badan tepatnya di atas dada buah dada. Ukurlah dengan pas lalu tambahkan 4cm atau dengan menambahkan 4 jari ketika mengukur. Mengukur Lingkar Dada // 3. Lingkar Pinggang Untuk mengukur lingkar pinggang, lingkarkan meteran lalu ukur sekeliling pinggang ditambah 2cm. Mengukur Lingkar Pinggang // 4. Panjang Muka Ukurlah dari tulang yang menonjol di bawah leher hingga ke batas ikat pinggang. 5. Lebar Muka Ukurlah dari batas tengah kerung lengan muka dari sisi kiri ke kanan. 6. Tinggi Dada Ukurlah dari batas pinggang hingga ke buah dada tertinggi. Mengukur Tinggi Dada // 7. Panjang Sisi Ukurlah dari batas ketiak hingga pinggang, lantas kurangi 2cm. 8. Panjang Bahu Lakukan pengukuran lebar bahu mulai dari lekukan leher sampai ke ujung bahu. Mengukur Panjang Bahu // 9. Lebar Punggung Pundak Ukurlah lebar pundak mulai dari batas tengah kerung lengan kiri hingga kerung lengan kanan. Mengukur Lebar Punggung // 10. Panjang Punggung Ukurlah dari tulang kuduk atau tulang leher sampai ke batas ikat pinggang. Mengukur Panjang Punggung // 11. Jarak Dada Ukurlah jarak dari dada kanan ke dada kiri. Cara Membuat Pola Dasar Baju Wanita Dewasa Kali ini kita akan menggunakan hasil pengukuran seorang model. Selain hasil pengukuran, siapkan pula penggaris lurus, penggaris pola lengkung 9 atau penggaris lengkung golok. Informasi tentang penggaris pola bisa dibaca pada artikel tentang penggaris pola. Jika perlengkapan jahit sudah disiapkan, pembuatan pola dasar bisa dimulai dengan berpedoman pada detil hasil pengukuran sebagai berikut. Lingkar Leher = 36 cm Lingkar Dada/ Lingkar Badan = 88 cm Lingkar pinggang = 60 cm Panjang Muka = 30 cm Lebar Muka = 31 cm Tinggi Dada = 14 cm Panjang Sisi = 17 cm Panjang Bahu = 12 cm Lebar Punggung = 33 cm Panjang Punggung = 36 cm Jarak Dada = 17 cm Pola Bagian Depan Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dibuatlah pola bagian depan. Pola Depan // Rumus Pola Bagian Depan A β B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm B β C = Panjang Muka C β D = A β E = ΒΌ Lingkar badan + 1cm A β A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm A1 β A2 = Panjang bahu A2 β A3 = turun 4 cm B β B1 = 5 cm B1 β B2 = Β½ Lebar muka C β C1 = ΒΌ Lingkar pinggang + 1 + 3 cm C β C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm C2 β CC3 = 3 cm C1 β C4 = naik 1,5 cm C4 β K = Panjang sisi C β M = Tinggi dada M β O = Β½ Jarak dada Pola Bagian Belakang Selanjutnya, buatlah pola bagian belakang dengan menggunakan hasil pengukuran yang sama. Pola Belakang // Rumus Pola Bagian Belakang A β B = 1,5 β 2 cm B β C = Panjang punggung C β D = A β E = ΒΌ Lingkar badan β 1 cm A β A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm A1 β A2 = Panjang bahu A2 β A3 = Turun 3 cm B β B1 = 10 cm B1 β B2 = Β½ Lebar punggung C β C1 = ΒΌ Lingkar pinggang β 1cm+3cm C β C2 =1/10 Lingkar pinggang C2 β C3 = 3 cm C1 β K =Panjang sisi Baca juga Pola Dasar Kemeja Pria Dari Awal, Lengkap Dengan Cara Mengukur Badan Trik Membuat Pola Dasar Baju Wanita Jika Anda mengalami kesulitan menggunakan rumus pola dasar, masih ada cara lain untuk membuat pola dasar. Berikut ini trik yang bisa dicoba. Cari baju yang pas dan nyaman dikenakan. Misalnya saja baju yang sudah kusam warnanya namun ukurannya masih sangat nyaman di tubuh. Bukalah jahitannya dengan menggunakan pendedel. Bukalah jahitannya separuh saja, separuh bagian muka, separuh bagian belakang, satu lengan dan kerah. Biarkan separuh bagian tetap rapi terjahit. Jadikan bagian ini sebagai referensi saat nanti menjahit baju. Seterikalah potongan-potongan kain yang dilepas jahitannya. Setelah disetrika, Anda akan melihat pola kain dengan lebih jelas. Tempelkan potongan kain tersebut di atas kertas koran atau kertas coklat. Lalu pola mengikuti pinggiran potongan kain dengan menggunakan spidol atau pensil. Dengan cara ini, pola baju telah didapatkan dan siap digunakan. Trik lainnya, buatlah pola baju sederhana dengan model lengan yang menyatu dengan bagian badan. Beberapa contoh bisa dilihat di artikel Pola Baju Sederhana. Nah, demikianlah cara membuat pola dasar baju wanita dewasa. Untuk membuat lengan, gunakanlah rumus pola lengan pada artikel tentang rumus pola lengan. Berbekal pola dasar ini, Anda sudah bisa membuat blouse atau atasan yang sederhana. Selamat mencoba! Jangan putus asa jika belum juga berhasil, percobaan sekali tentu tak akan menghasilkan pola yang sempurna. Ulangi lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik!
Hal-hal yang perlu diketahui dalam pembuatan pola dasar adalah Titik Tubuh Garis Tubuh Jenis Ukuran Teknik Pembuatan Pola Dasar Teknik Pembuatan Pola Konstruksi Titik Tubuh Titik tubuh adalah titik yang akan menentukan ukuran tubuh yang diperlukan dalam pembuatan pola busana, baik ukuran panjang, lebar maupun lingkar. Dengan menentukan titik tubuh, kita dapat menentukan dari mana suatu ukuran dimulai dan berakhirnya. Apabila tidak tau persisnya titik awal dan akhir dari ukuran yang di ambil, maka pola maupun desain busana yang akan dibuat tidak akan sesuai dengan bentuk tubuh model. Gambar titik-titik tubuh Sumber Fundamentals Of Garment Design Keterangan gambar Titik puncak kepala. Titik dahi. Titik Tulang punggung belakang. Titik leher pada bahu. Titik leher muka. Titik bahu. Titik bawah lengan bagian muka. Titik bawah lengan bagian belakang. Titik puncakpayudara. Titik siku. Titik pegelangan tangan. Titik tinggi pinggul. Titik lutut. Garis Tubuh Body Line Untuk memudahkan mengukur dan untuk mengetahui dengan pasti letak titik-titik dan garis tubuh yang akan di ukur, maka kita perlu mengetahui dimana posisi/letak garis tubuh tersebut yang sebenarnya, oleh sebab itu perlu dibuat garis tubuh body line dengan menggunakan pita kecil atau pita body line pada tubuh yang akan di ukur. Dengan berpedoman pada titik tubuh yang sudah ditetapkan, titik-titik tersebut dihubungkan menjadi garis, kemudian garis inilah yang menjadi garis tubuh. Fungsi dari memberi tanda garis tubuh dengan pita body line tersebut adalah untuk mengetahui Letak bagianβbagian tubuh. Letak titik point dan garis tubuh yang diperlukan untuk pengambilan ukuran dan pembuatan desain pakaian dengan teknik konstruksi. Bahan yang diperlukan Kapur jahit. Body line type, yaitu pita berperekat yang dapat digunakan langsung, bisa juga pakai bahan pengganti seperti Pita dari bahan saten lebar 0,3 β 0,5 cm. Jarum pentul ukuran panjang 2 β 2,5 cm. Cara meletakan body line adalah dengan cara ditempelkan dengan bantuan jarum pentul pendek yang tidak berkepala, ukuran 2 cm β 2,5 cm. Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena akan mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada dummy. Urutan kerja meletakkan garis tubuh body line pada dummy Menentukan titik pada tubuh yang akan di ukur dan di pasang body line. Garis tengah muka TM β centre front line CF. Garis tengah belakang TB β centre back line CB. Garis lingkar badan β Bust line. Garis lingkar pinggang β waist line. Garis lingkar panggul β hip line. Garis lingkar leher β neck line. Garis kerung lengan β arm hole. Garis bahu dan garis sisi β shoulder line and side line. Garis prinses bagian muka β front princes line. Garis prinses bagian belakang β back princes line. Sebelum meletakkan body line pada dummy, yakinkan titik-titik poin yang akan di ukur sudah di beri tanda dengan benar. Tanda ini nantinya yang akan dijadikan sebagai patokan dalam pemasangan body line. Pemasangan pita atau garis body line tidak dengan cara di ukur, tetapi mengikuti letak titik yang sudah dibuat, misalnya Garis tinggi panggul letaknya adalah pada titik panggul tertinggi jadi tidak di ukur. Letak garis bahu yang benar adalah terlihat satu garis apabila dilihat dari muka dan dari belakang. Garis sisi adalah segaris dengan garis bahu lurus bahu. Letak garis lingkar badan adalah rata dari muka sampai belakang persis pada titik puncak payudara. Letak garis pinggang adalah pas pada pinggang yang paling kecil. Garis prinses adalah di tata dengan patokan titik puncak payudara. Untuk melihat ketepatan letak garis atau titik yang telah di pasang, lihatlah dari jarak jauh kira-kira 2 meter sampai 2,5 meter. Kriteria pemasangan body line Ikuti urutan kerja pemasangan body line yang sudah di tulis sebelumnya, apabila tidak sesuai urutan akan ada bagian pita yang terganggu oleh pita yang lain. Garis lingkar harus rata apabila dilihat dari muka sisi dan belakang. Garis prinses dimulai dari pertengahan bahu melalui titik puncak payudara dan lurus ke bawah. Garis bahu haruslah terlihat segaris, yang dapat di lihat dari bagian muka dan dari bagian belakang. Apabila garis bahu hanya dapat di lihat dari bagian depan saja berarti letak garis bahu belum benar, artinya terlalu maju ke depan. Apa bila garis atau pita hanya terlihat dari belakang saja berarti pemasangan garis bahu belum benar, artinya terlalu ke belakang. Seharusnya dapat dilihat dari muka dan dari belakang. Garis sisi harus lurus dan segaris dengan garis bahu. Kerung lengan mengikuti bentuk lengan. foto memasang body line Jenis Ukuran Ukuran Lingkar Lingkar leher Neck line Lingkar badan Bust line Lingkar pinggang Waist line Lingkar panggul Hip line Lingkar kerung lengan Arm hole Lingkar lutut Knee line Lingkar ujung lengan/pergelangan Wrist Lingkar siku Around the elbow Lingkar tangan Around the hand Lingkar kepala Around the head Lingkar paha Around the thigh Lingkar betis Around the lower leg Ukuran Lebar Lebar bahu Shoulder line Lebar punggung Across back Lebar muka atau lebar dada Across front Ukuran Panjang Panjang punggung Back length Panjang muka Front length Panjang lengan Sleeve length Panjang blus/gaun/blazer Dress length Panjang Rok Skirt length Ukuran Tinggi Tinggi panggul Hip length Tinggi dada/tinggi puncak Bust point Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa hal yang diperhatikan, yaitu Model atau peraga wati yang akan di ukur sebaiknya memakai busana yang pas badan misalnya baju senam, baju renang atau memakai kamisol. Sebelum mengambil ukuran, pastikan model berdiri dengan posisi yang benar badan tegak dan lurus tidak memiringkan badan, tidak menundukkan kepala, tidak membesarkan dada dan juga tidak membungkuk; garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata; kedua kaki rapat; tangan lurus pada sisi. Untuk mempermudah dan menghemat waktu dalam bekerja siapkan daftar ukuran tubuh yang diperlukan. Secara umum pengertian dari pola adalah Sistem cara kerja Gambar yang dipakai untuk contoh Corak/motif seperti tenunan atau batik Potongan kertas yang dipakai sebagai contoh dalam membuat baju Bentuk atau struktur yang tetap Kombinasi sifat kecenderungan membentuk karangan yang taat azas dan bersifat khas Jadi yang dimaksud dengan βpolaβ pada busana adalah potongan kertas atau bahan tenunan yang dipakai sebagai contoh/pedoman atau cetakan dalam menggunting bahan sebelum dijahit menjadi pakaian. Ada 3 Jenis pola yang biasa kita kenal yaitu Pola konstruksi, pola yang dibuat sesuai dengan ukuran tubuh model. Pola standar, pola yang dibuat dengan menggunakan ukuran yang sudah baku atau ukuran standar, seperti ukuran small S, Medium M, dan Large L. Pola cetak, pola yang sudah siap untuk dipakai dengan ukuran tertentu dan sesuai dengan pola yang sudah disiapkan juga. Terdapat beberapa sistem atau metode pembuatan pola dasar busana antara lain Pola dasar metode Soen Pola dasar Meyneke Pola dasar Dressmaking Pola dasar Danckaerts Pola dasar Charmant Pola dasar Cuppens Geurs Pola dasar Bunka, dll. Teknik Pembuatan Pola Konstruksi Teknik pembuatan pola konstruksi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Pola pulir draping, teknik pembuatan pola dengan cara membentuk dan menggunting bahan langsung pada model tiga dimensi. Pola datar drafting/ flats pattern, pola yang digambar pada kertas atau pada bahan tekstil di atas kain dengan menggunakan ukuran tubuh model yang sudah disiapkan sebelumnya. Pola kombinasi drafting/ flats pattern and draping, kombinasi menggambar dan menggunting langsung pada bahan drafting dan draping. Pembuatan Pola Dasar dengan Teknik konstruksi Membuat pola dasar dimulai dari pola bagian belakang. Untuk membuat pola dasar bagian atas hanya membutuhkan dua macam ukuran, yaitu Panjang punggung Lingkar badan Ukuran panjang punggung adalah menjadi ukuran panjang pola. Sedangkan ukuran lingkar badan adalah merupakan dasar untuk mendapatkan semua ukuran yang diperlukan dalam membuat pola. Dari ukuran lingkar badan akan diperoleh ukuran Lebar pola dasar Batas ketiak Lebar muka Batas kerung leher Lebar punggung Setelah ke lima ukuran di atas diperoleh, nanti akan ditemukan ukuran tersendiri dari panjang bahu panjang muka panjang sisi lingkar kerung leher lingkar kerung lengan Berdasarkan perbandingan ukuran lingkar badan akan didapatkan beberapa ukuran yang lain. Sekarang mari kita membuat pola dasar dengan menggunakan contoh ukuran berikut ini Panjang punggung = 37,5 cm Lingkar badan = 86 cm Lingkar pinggang = 64 cm Ketiga ukuran di atas diambil pas tidak ditambah dan tidak dikurangi Dari dua ukuran di atas Panjang punggung dan Lingkar badan akan diperoleh beberapa ukuran yaitu 86/2 + 4 = 43 + 4 = 47 adalah untuk mendapatkan garis pinggang muka dan belakang atau lebar pola Untuk mendapatkan tinggi pola adalah dengan menggunakan ukuran panjang punggung. Ukuran panjang punggung di ambil utuh atau sesuai ukuran panjang punggung 86/6 + 7 = 14,33 + 7 = 21,33 β 21,3 adalah untuk mendapatkan batas garis ketiak 86/6 + 4 = 14,33 + 4 = 18,33 β 18,3 adalah untuk mendapatkan batas lebar punggung 86/6 + 2,5 = 14,33 + 2,5 = 16,83 β 16,8 adalah untuk mendapatkan batas lebar muka 86/20 + 2,9 = 4,3 + 2,9 = 7,2 adalah untuk mendapatkan lebar garis leher. 86/20 + 2,9 3 = 7,2 3 = 2,4 β 2,4 adalah menjadi patokan untuk mendapatkan tinggi leher belakang, turun bahu belakang dan turun bahu muka. Referensi Kalkulasi Hitung Cepat Catatan Tinggi atau panjang pola adalah ukuran panjang punggung sebenarnya tidak ditambah dan tidak pula dikurangi. Gambar pola dasar badan atas Cara Membuat Polanya Panjang punggung disingkat = 37,5 . Lingkar badan disingkat LB = 86 Panjang punggung = 37,5 Lebar pola bagian bawah = LB/2+ 4 = 47 Lebar pola bagian atas adalah sama dengan lebar pola bagian bawah Batas ketiak / lingkar badan adalah LB/6 + 7 = 21,3 Batas sisi bagian muka sama dengan batas sisi bagian belakang Batas lebar muka adalah = LB/6+ 2,5 = 16,8 Batas lebar punggung adalah = LB/6+ 4 = 18,3 Pola dasar badan bagian atas Kerung leher belakang adalah = LB/20 + 2,9 = 7,2. Garis tegak lurus ke atas adalah β
dari 7,2 = 2,4. Panjang bahu belakang diperoleh dengan cara Garis batas lebar muka diturunkan β
dari lebar leher belakang β
X 7,2 = 2,4 Dari titik yang turun 2 cm tersebut ke kanan dibuat garis tegak lurus ke kanan = 2 cm Hubungkan titik ujung leher ke titik ujung bahu yang 2 cm Bahu belakang lebih panjang dari bahu muka, karena bahu belakang menggunakan kupnat Membentuk kerung lengan bagian belakang Dari batas titik bahu yng turun β
leher belakang, garis tegak lurus dibagi dua sama panjang Dari titik tengah tersebut beri tanda turun 2 cm. Tanda turun 2 cm ini adalah tanda awal untuk memulai membentuk kerung lengan menuju ketiak. Garis sisi belakang dan muka, diperoleh dengan cara Batas garis sisi pada bagian pinggang digeser ke kiri = 2 cm Hubungkan titik ketiak ke titik yang digeser 2 cm tadi Garis leher muka bagian atas diperoleh dengan cara Dari titik atas garis tengah muka ukur ke kiri = lebar leher belakang dikurangi 0,2 β 7,2 β 0,2 = 7,0 cm Dari titik 7 cm diturunkan 0,5 cm Garis leher muka bagian bawah diperoleh dengan cara Dari titik atas garis tengah muka ukur ke kiri = lebar leher belakang + 1 β 7,2 + 1 = 8,2 cm Dibuat garis membentuk segi empat menuju titik leher bagian atas yang turun 0,5 cm Kerung leher muka dibentuk dengan cara Dari sudut segi empat dibuat garis diagonal dengan panjang setengah dari lebar leher Bentuk garis leher mulai dari bagian atas yang turun 0,5 cm menuju garis diagonal dan sampai pada titik tengah muka. Panjang bahu bagian muka diperoleh dengan cara Garis batas lebar punggung dari atas diukur turun dua kali, turun bahu belakang 2,4 X 2 = 4,8 jadi turun 4,8 cm. Dari batas turun 4,8 cm dibuat garis tegak lurus ke kiri tanpa diukur tidak diukur Dari titik leher yang turun 0,5 cm dibuat garis bahu bagian muka dengan ukuran adalah panjang bahu belakang dikurangi 1,8 cm Contoh Panjang bahu belakang = 14, maka panjang bahu bagian muka adalah 14 β 1,8 = 12,2 cm. Bahu belakang lebih panjang dari bahu muka, karena bahu belakang menggunakan kupnat, berarti lebar kupnat bahu belakang = 1,8 cm. Kerung lengan bagian muka dibentuk dengan cara Garis tegak lurus batas lebar muka dibagi dua sama panjang dari titik ujung bahu menuju garis batas ketiak Dari titik pertengahan beri tanda turun 2 cm, tujuannya adalah dari titik turun 2 cm ini kita mulai membentuk kerung lengan menuju ketiak. Turun tengah muka Garis pinggang pola dasar bagian muka tidak rata seperti garis pinggang pola bagian belakang, karena badan bagian belakang agak rata, jadi garis pinggang dapat dibuat rata, tetapi badan atau tubuh bagian muka perempuan tidak rata. Garis pinggang bagian muka Untuk membentuk garis pinggang baru pada pola bagian muka, tentukan dulu garis tinggi puncak/dada dengan cara Garis batas lebar muka dibagi 2 sama panjang Dari titik tengah digeser ke sisi atau ke kiri = 0,7 cm Dari titik yang digeser 0,7 cm dibuat garis tegak lurus ke bawah atau ke garis pinggang Garis pinggang bagian muka dibentuk sebagaimana terlihat pada gambar Batas tinggi puncak dada Untuk menentukan batas tinggi puncak, garis tinggi puncak diturunkan 4 cm dari garis batas ketiak, kemudian titik yang turun 4 cm diberi tanda silang. Untuk menentukan lebar kupnat diperlukan ukuran lingkar pinggang. Untuk memudahkan anda dalam berlatih atau mencoba membuat pola dasar yang dilengkapi dengan kupnat, maka gambar pola berikut ini diberikan sebagai contoh ukuran lingkar pinggang = 64cm. Gambar Pola Dasar Badan Bagian Atas Garis sisi bagian muka Garis sisi pola dasar dirubah dengan cara dari garis sisi pola dasar digeser ke kiri 1 cm dan ke kanan 1 cm menjadi garis sisi baru bagian muka dan bagian belakang. Garis sisi bagian belakang Menentukan lebar kupnat bagian belakang Ukur dari garis tengah belakang, batas dari garis pinggang belakang yaitu ΒΌ lingkar pinggang + 0,5 β 1 β ΒΌ X 64 + 0,5 β 1 = 15,5 cm Dari batas 15,5 cm ukur sisa garis ke sisi Sisa garis adalah menjadi lebar kupnat Lebar kupnat/ lipit pantas Lebar kupnat/ lipit pantas adalah sisa garis pinggang setelah dikurangi ΒΌ + 0,5 β 1 Membentuk kupnat/ lipit pantas bagian belakang Garis tengah kupnat adalah garis pertengahan batas lebar punggung dibagi dua lbr. Pu 2 Dari titik tengah dibuat garis tegak lurus ke bawah ke garis pinggang Lebar kupnat sama dengan lebar sisa garis pada bagian garis pinggang Panjang kupnat adalah 2 cm naik dari garis batas ketiak Batas garis pinggang bagian muka Batas garis pinggang adalah ΒΌ lingkar pinggang + 0,5 + 1 ΒΌ X 64 + 0,5 + 1 = 17,5 cm Lebar kupnat bagian muka Sisa garis pinggang adalah menjadi lebar kupnat bagian muka, cara menentukan lebar kupnat bagian muka adalah panjang garis pinggang pola dikurangi garis pinggang asli ΒΌ + 0,5 + 1 = 17,5 cm. Contoh Panjang garis pinggang = 22,5 Lingkar pinggang = 64 ΒΌ X 64 + 0,5 + 1 = 17,5 Lebar kupnat adalah panjang garis pinggang dikurangi ΒΌ + 0,5 + 1 = 5 22,5 β 17,5 = 5 cm Membentuk kupnat bagian muka Dari garis tinggi puncak pada bagian pinggang, digeser ke kanan atau ke tengah muka = 1,5 cm Dari titik 1,5 cm diukur lebar kupnat ke sisi atau ke kiri = 5 cm Jadi bentuk kupnat bagian muka tidak seimbang seperti kupnat bagian belakang Kupnat bahu dibentuk dengan cara Dari titik leher belakang diukur ke kanan = 4 cm Dari titik 4 cm dibuat garis sejajar dengan garis tengah belakang Panjang kupnat bahu = 6 atau 7 cm Lebar kupnat = 1,8 cm dari titik batas 4 cm Ujung kupnat adalah miring ke kiri atau ke tengah belakang = 0,5 cm Garis kupnat dibentuk Pola Dasar Lengan Sistem Bunka Yang perlu dipahami adalah pola lengan baru dapat dibuat setelah pola badan atas selesai, sebab pola lengan dibuat berdasarkan lingkar lengan pada pola badan bagian atas. gambar pola dasar lengan Keterangan Gambar pola dasar lengan belakang yang digabung dengan bagian muka adalah memperlihatkan kerung lengan yang akan diukur. Seperti terlihat pada gambar huruf βABCβ adalah kerung lengan yang akan diukur. Berdasarkan ukuran kerung lengan tersebut dibuat pola lengan dengan keterangan sebagai berikut Garis besar lengan dibuat hanya dengan menarik garis lurus mendatar atau horizontal tanpa ukuran tidak diukur Garis tinggi puncak ditentukan dengan cara Ukur kerung lengan muka ditambah kerung lengan belakang ABC Hitung tinggi garis puncak ABC/4 + 2,5 Contoh ABC = 44 maka tinggi puncaknya β 44/4 + 2,5 = 13,5 cm Kerung lengan bagian belakang adalah garis sisi segi tiga bagian kiri dengan ukuran kerung lengan bagian belakang ditambah 1 cm β AB + 1 lihat gambar Kerung lengan bagian muka adalah garis sisi segitiga bagian kanan dengan ukuran sama dengan kerung lengan bagian muka BC Panjang lengan diukur dari tinggi puncak sampai panjang yang diinginkan Sisi lengan bagian belakang sama dengan sisi lengan bagian muka Sisi lengan bagian muka panjangnya sama dengan sisi lengan bagian belakang Garis batas panjang lengan, di ukur dari batas puncak lengan sampai panjang yang diinginkan Membentuk kerung lengan bagian belakang dengan cara Garis sisi segitiga bagian kiri dibagi 3 Pada titik 1/3 pertama dari titik puncak lengan, buat garis tegak lurus = 1,5 cm Bentuk kerung lengan bagian belakang lihat gambar Membentuk kerung lengan bagian belakang lihat gambar Garis sisi segitiga bagian kanan di bagi 4 Pada titik ΒΌ pertama dari titik puncak lengan, buat garis tegak lurus ke atas = 1,8 Pada titik ΒΌ yang ke tiga buat garis tegak lurus ke bawah = 1,3 Bentuk kerung lengan bagian muka lihat gambar Membentuk garis sisi lengan bagian kiri adalah dari garis lurus, masuk ke dalam = 1 cm Membentuk garis sisi lengan bagian kanan adalah dari garis lurus masuk ke dalam = 1 cm Pola dasar lengan selesai dengan keterangan bagian kiri adalah pola belakang dan bagian kanan adalah pola muka. Pola Dasar Badan Bagian Bawah Rok Cara pembuatan pola dasar rok sama dengan cara pembuatan pola-pola yang lain. Pola Dasar Badan Bagian Bawah Cara Membuat Pola Rok Bagian Belakang Garis panjang rok bagian belakang sesuai dengan ukuran panjang rok = 55 cm Lebar pola bagian bawah sama dengan garis panggul dan sama juga dengan garis pola bagian atas dengan ukuran + 1 β 1 = 93/4 + 1 β 1 = 23,2 Tinggi panggul dengan ukuran sama dengan ukuran asli tinggi panggul Sisi bagian belakang ditemukan dengan cara Dari garis tinggi panggul turun 10 cm kemudian dikeluarkan 1 cm Dari titik 1 cm dibuat garis lurus melalui titik tinggi panggul dan diteruskan ke atas sampai melewati batas garis pinggang, kemudian juga diteruskan ke bawah sampai batas kelim Dari tengah belakang ukur ke kanan atau ke sisi adalah + 0,5 β 1 = 64/4 + 0,5 β 1 = 15,5 cm Dari batas titik 15,5 cm ke sisi atau ke kanan dibagi 3 sampai batas garis panggul tadi / garis yang ada panahnya Titik β
pertama dari garis lurus yang ada panah nya adalah batas garis sisi rok bagian belakang, sisanya adalah menjadi lebar kupnat Bentuk sisi rok dengan menaikkan = 0,7 cm dari garis datar Tengah belakang turunkan 1 cm kemudian bentuk garis dari sisi menuju tengah belakang Menentukan letak kupnat bagian belakang Garis pinggang bagian belakang dibagi 3 sama panjang; Pada titik β
pertama dari tengah belakang, geser ke sisi atau ke kanan = 1 cm Dari titik yang digeser 1 cm, ukur ke kanan lebar kupnat sama dengan sisa yang terdapat pada sisi Pertengahan kupnat buat garis lurus ke bawah sejajar dengan garis tengah belakang dengan panjang kupnat = 6 cm diatas garis tinggi panggul Bentuk kupnat dengan miring sisi = 0,7 cm Cara Membuat Pola Rok Bagian Muka Sisi bagian muka ditemukan dengan cara sama dengan bagian belakang, yaitu Dari garis tinggi panggul turun 10 cm kemudian dikeluarkan 1 cm Dari titik 1cm dibuat garis lurus melalui titik tinggi panggul dan diteruskan ke atas sampai melewati batas garis pinggang, kemudian juga diteruskan ke bawah sampai batas kelim Dari tengah muka ukur ke kiri atau ke sisi adalah + 0,5 + 1 = 64/4 + 0,5 + 1 = 17,5 cm Dari batas titik 17,5 cm ke sisi atau ke kiri dibagi 3 Titik β
pertama dari sisi atau dari garis tegak lurus adalah batas garis sisi rok bagian muka. Sisanya adalah menjadi lebar kupnat Kemudian bentuk sisi rok dengan menaikkan = 0,7 cm dari garis datar tengah muka tetap pada garis lurus. Menentukan letak kupnat bagian muka Garis pinggang bagian muka dibagi 2 sama panjang; pada titik garis tengah pinggang, ukur ke sisi atau ke kiri sama dengan lebar kupnat, sama dengan sisa yang tedapat pada sisi. Dari pertengahan lebar kupnat, buat garis lurus ke bawah sejajar dengan garis tengah muka dengan panjang = 10 cm Bentuk kupnat dengan cara dimiringkan ke sisi = 0,5 cm Pola dasar rok selesai Sumber Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana SMK KK A
Dasar Pola 1 SMK Kelas X - Semester 2 - Kurikulum 2013 Mempelajari Dasar Pola adalah langkah awal atau kompetensi awal yang paling mendasar yang harus dikuasai bagi seseorang yang akan mempelajari pembuatan pola baik pola dasar, maupun pola busana sesuai desain, khususnya pola busana wanita. Modul tentang Dasar Pola akan membahas tentang apa saja hal-hal yang mempengaruhi pembuatan pola agar pola yang dibuat sesuai dengan ukuran, sesuai dengan desain dan sesuai dengan bentuk tubuh seseorang atau model,serta agar busana yang dibuat nyaman dan enak dipakai. Oleh sebab itu sebalum membuat pola harus terlebih dahulu mempelajari dan mendalami pengetahuan dan keterampilan tentang Dasar Pola. Materi Dasar Pola adalah mencakup Titik dan garis tubuh, Susunan tubuh manusia yang berkaitan dengan pembuatan pola busana, Analisis Bentuk Tubuh, Cara Mengukur Model, dan Bonekadummy. Pada bagian terakhir dari modul bahan ajar ini juga akan membahas tentang bagaimana cara membuat pola dasar yang paling sederhana, yaitu dengan cara memulir lansung pada tubuh model yang biasa disebut dengan pembuatan pola dasar dengan teknik draping. Untuk melengkapi pemahaman dan pengalaman Anda, pada bahan ajar ini juga menyajikan contoh dari salah satu bentuk pola dasar. Ikhtisar Lengkap Penulis Tim BSE Penerbit Buku Sekolah Elektronik BSE Terbit Desember 2013 , 211 Halaman
cara membuat pola dasar badan